Jumat, 20 September 2013

NASA Petakan Asteroid yang Mengancam Bumi

TEMPO.COHouston - Jika Anda pernah menonton film Armageddon, Anda bisa memperoleh gambaran seberapa besar potensi ancaman asteroid bagi bumi. Bagi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), ancaman asteroid bagi bumi adalah nyata. Untuk itu NASA telah membangun peta khusus guna mengetahui asteroid mana saja yang berbahaya dan bagaimana pengaruhnya terhadap bumi.

Peta bertajuk "Asteroid yang Memiliki Potensi Bahaya" itu dirilis secara online awal bulan ini di Planetary Photojournal. Peta ini menunjukkan jejak orbit lebih dari 1.400 asteroid yang posisinya berada dekat bumi. Seorang pejabat NASA menyebutkan, asteroid yang dipetakan itu tidak akan mengancam bumi setidaknya sampai 100 tahun mendatang.

"Asteroid yang memiliki potensi bahaya berukuran sekitar 140 meter dan mengikuti orbit yang melintas dekat bumi dengan lintasan sepanjang 7,5 kilometer," kata pejabat tersebut.

Seperti dikutip dari laman Livescience, Kamis 15 Agustus 2013, asteroid berbahaya yang dipetakan berupa sekumpulan asteroid berwarna biru yang mengelilingi matahari. Mereka juga mengelilingi orbit bumi, Venus, Merkurius, Mars, dan Yupiter. Asteroid tersebut juga tampak pada sistem tata surya.

NASA menghimbau masyarakat tidak panik akan adanya asteroid yang hendak melenyapkan isi bumi seperti yang terjadi dalam film Armageddon. Kendati peta asteroid berbahaya sudah ada, bukan berarti asteroid tersebut akan segera menghantam bumi. "Asteroid ini berpotensi membahayakan bumi," ujar pejabat NASA.

Ia menambahkan, seluruh asteroid yang masuk peta tidak serta merta memiliki pengaruh secara langsung terhadap bumi. Oleh karena itu NASA akan terus melakukan observasi terhadap seluruh asteroid di sekitar bumi, memprediksi orbitnya sehingga ancaman di masa mendatang dapat dikurangi.

Ilmuwan NASA dan para astronom di seluruh dunia terus-menerus meneliti asteroid mana saja yang memiliki potensi bahaya bagi bumi. NASA menyatakan, 95 persen asteroid berukuran besar dapat membahayakan bumi. Batu angkasa yang masuk kategori besar setidaknya berukuran satu kilometer.

Para ilmuwan melakukan penelitian di fasilitas Jet Propulsion Laboratory dan menamakan proyek ini "Asteroid Watch". Hasil pengamatan rutin dipaparkan ke publik.

Asteroid Watch adalah bagian dari program penelitian benda langit yang letaknya berdekatan dengan bumi. Proyek ini dilakukan untuk membangun kesadaran lembaga antariksa dan masyarakat mengenai potensi ancaman asteroid bagi bumi dan planet lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar